Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 02:49:13【Kabar Kuliner】777 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(3284)
Sebelumnya: Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
Selanjutnya: Harga mahal, Bappenas: 40
Artikel Terkait
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
- Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo
- Hamas sebut perlintasan Rafah dibuka kembali pekan depan, 200.000 orang kembali ke Gaza utara
- SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
- Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
Resep Populer
Rekomendasi

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat

Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional

Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan